Biography

---------------Put You Text Here------------

Content

Tips Menjelang Ramadhan Bagi Anda Yang Sakit Maag

Rabu, 02 September 2009 0 komentar

Penyakit maag atau sakit lambung sering ditemukan dalam masyarakat dengan variasi yang bermacam-macarn, mulai dari yang ringan sampai berat. Gejala yaag dikeluhkan belasal dari lokasi perut bagian atas berupa rasa nyeri ulu hati, perih, mual, kembung bahkan sampai muntah-muntah. Istilah mediknya adalah dispepsia, atau secara awam disebut gangguan fungsi pencernaan. Keluhan dispepsia tersebut disebabkan oieh kelainan pada saluran cerna bagian atas yang dapat. dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelainan organik dan gangguan fungsional. Gejalanya hampir sama, sehingga perlu pemeriksaan khusus untuk saluran cerna seperti pemeriksaan radiologi atau endoskopi untuk membedakan kedua kelompok tersebut.



Sebenarnya memang sebagian besar penderita sakit lambung yang datang berobat merupakan ganngguan fungsional saluran cerna bagian atas (SCBA), baik lambung maupun usus dua belas jari.
Yang dimaksud dengan gangguan fungsional misalnya nyeri akibat asam lambung yang berlebihan, kejang otot dinding lambung atau usus dua belas jari, atau adanya gas yang berlebihan dalam saluran pencernaaan. Keluhan yang terjadi akibat gangguan fungsional tersebut mirip dengan keluhan akibat kelainan organik pada lambung dan duodenum seperti peradangan atau inflamasi, tukak atau borok lambung, dan bahkan kelainan yang lebih serius seperti kanker lambung.

Kebanyakan pasien yang berobat karena sakit maag tergolong kelainan fungsional. Dalam kehidupan sehari-hari, pada kelainan yang ringan masyarakat cenderung untuk mengobati sendiri. Secara umum hal tersebut dapat dilakukan walaupun perlu perhatian dan kewaspadaaan agar kelainan yang lebih serius jangan sampai terlambat ditangani.

Apabila gangguan pencernaan berupa nyeri perut yang hebat, muntah-muntah, disertai penurunan berat badan yang nyata atau gejala kurang darah, perlu segera dilakukan pemeriksaan medik yang seksama untuk memastikan sebagian besar penderita maag tergolong kelainan fungsional. Bagi kelompok ini puasa pada umumnya diperbolehkan, bahkan sering merasa lebih baik atau tidak ada gejala sama sekali selama bulan Ramadhan.

Dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan seseorang akan selalu berusaha mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta. Bukankah Allah swt mengatakan: “ orang-orang yang beriman dan hati mere-ka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-hati menjadi tentram. (13:28). Insya Allah dengan Ramadhan anda akan mendapatkan ketenangan bathin, susana mental spiritual yang jauh dari ketegangan yang mendukung pecegahan timbulnya gejala serta usaha pengobatan.

Selama puasa, kebutuhan fisiologis pada pagi dan sinag hari masih dapat diperoleh dari makanan waktu sahur karena pengosongan lambung terjadi sesudah 4-6 jam, sedangkan sore hari dari cadangan glikogen dan lemak. Tentu saja perlu diperhatikan agar jangan sampai terjadi kekurangan cairan dengan menghindari berjemur udara panas atau terlalu lama berjemur di matahari. Dengan demikian tubuh kita mampu mengatasi stress fisiologi pada siang hari sehingga kita dapat bekerja seperti biasa.

Bagi kelompok penderita sakit maag dengan kelainan organik seperi tukak peptik sering diperlukan pengendalian asam selama 24 jam untuk penyembuhan dan pencegahan komplikasi. Karena itu niat untuk berpuasa di bulan Ramadhan sebaiknya ditunda dulu sampai tukaknya sembuh, atau sudah aman terhadap kemungkinan komplikasi. Dalam hal ini perlu dilakukan endoskopi untuk memastikan proses penyembuhan tukak tersebut sebelum memulai ibadah pasa.

Pengaturan makanan dan obat selama berpuasa


Nyeri lambung, harus di perhatikan pola makan yang teratur

Kebiasaan berbuka dengan penganan ataupun minuman yang manis diperbolehkan bagi penderita sakit maag. Hanya perlu diingat jangan terlalu manis atau terlalu banyak sekaligus karena akan merangsang produksi asam lambung secara mendadak. Untuk itu ada baiknya bila porsi berbuka dibagi dua, yaitu waktu maghrib dan sesudah sholat tarawih. Pada waktu sahur porsi secukupnya saja jangan berlebihan karena akan lebih merangsang lambung.

Para ahli gizi secara umum menganjurkan agar penderita sakit maag mengatur makan dengan porsi yang kecil diberikan lebih sering. Jenis makanan harus seimbang, berkualitas dan memenuhi kebutuhan secara individual. Pada saat kambuh memang diperlukan makanan yang lunak, tetapi dalam penyembuhan harus dinaikkan bertahap sesuai dengan toleransi, artinya tidak menyebabkan kambuhnya gejala diatas.

Dewasa ini obat sakit maag terutama yang diperlukan untuk mengendalikan asam lambung mempunyai masa keja yang panjang, sekitar 12 jam sehingga mudah pengaturannya selama ulan puasa. Obat golongan ini sebaiknya diberikan waktu subuh sesudah makan sahur, dan bila perlu ditambah sesudah berbuka puasa.


Puasa Tanpa Baauuu

0 komentar

Daun sirih berguna untuk menghilangkan bau mulut selama puasa Allah SWT
memerintahkan puasa pada orang-orang beriman, tujuannya agar mereka lebih
bertakwa. Pelaksanaannya di bulan Ramadan dan hari-hari yang telah
dianjurkan untuk berpuasa. Setiap orang yang berpuasa tentunya ingin tetap
sehat. Dr. Samuel Oentoro, MS. dari Klinik Nutrifit, menganjurkan agar
orang yang menjalankan puasa tetap mengonsumsi makanan dengan gizi
seimbang, yaitu sumber karbohidrat, lemak, protein hewani dan nabati serta
asupan sumber mineral dan vitamin, saat sahur maupun buka puasa. Dengan
demikian, meski sepanjang pagi hingga sore hari tidak makan dan minum,
tubuh tetap dalam keadaan sehat dan bugar. Meski badan dalam keadaan sehat
dan bugar, gangguan sosial kerap dialami oleh orang yang sedang berpuasa,
yaitu bau mulut. Hal ini dimungkinkan karena sejak batas imsak saat
menjelang subuh hingga berbuka ketika magrib, lambung dalam keadaan
kosong. Menurut Dr. Rosa dari Klinik Prorevital, Jakarta, keadaan lambung
kosong serta hawanya yang keluar lewat mulut menimbulkan bau tak sedap.
Terlebih bila orang itu mengalami sakit maag. Bau yang keluar akan lebih
menyengat.

"Sebenarnya dalam keadaan normal saja mulut kita penuh dengan bakteri.
Bakteri-bakteri itulah yang menyebabkan bau mulut. Mulut menjadi tidak bau
karena terbilas oleh air dan makanan ketika kita tidak berpuasa.
Mengonsumsi terlalu banyak makan yang beraroma seperti bawang putih pun
mengakibatkan bau mulut," tutur Dr. Rosa.

Ada beberapa jenis tanaman yang cocok untuk mengatasi bau mulut dan bau
badan. Tanaman itu mengandung bahan aktif berbau segar dan bermanfaat
mematikan atau mengendalikan pertumbuhan bakteri serta memberikan bau
harum bagi tubuh. Menurut Hj. Sarah Kriswanti S., herbalis asal Bandung,
Jawa Barat, tanaman-tanaman itu adalah adas, kapulaga, pegagan, melati,
sirih, jeruk nipis, dan kunyit. Berikut ini cara meramu bahan-bahan
tersebut:

1. Bahan: 1 sendok teh adas, 1 cangkir daun beluntas, 2 biji kapulaga, 1
gelas air. Cara Membuat: Bahan direbus dalam wadah tertutup dengan api
kecil selama setengah jam, diamkan hingga hangat, lalu diperas. Air
perasan tersebut dikumur-kumur lalu ditelan. Ramuan ini untuk 3 kali
pemakaian. Lakukan hingga beberapa hari.

2. Bahan: 1 genggam daun beluntas muda. Cara membuat: Daun beluntas dicuci
bersih lalu dikukus. Makan sebagai lalap. Lakukan hingga beberapa hari.

3. Bahan: 3 buah jeruk nipis, kapur sirih secukupnya. Cara membuat: Jeruk
nipis diiris-iris. Taburkan kapur sirih pada permukaan irisan jeruk nipis
tersebut. Kemudian oleskan pada ketiak, biarkan selama 15 menit. Seteiah
itu cuci bersih dengan air. Lakukan setiap selesai mandi.

4. Bahan: 8 butir kapulaga, 1 cangkir daun pegagan, 2 gelas air. Cara
membuat: Kapulaga yang telah dicuci bersih dihancurkan, kemudian dicampur
dengan daun pegagan. Tambahkan air, lalu direbus dalam keadaan tertutup
hingga mendidih, selama setengah jam. Tetap dalam keadaan tertutup,
rebusan didiamkan hingga terasa hangat, kemudian disaring atau diperas.
Air perasan diminum setiap pagi pada saat perut masih kosong. Lakukan hal
ini selama beberapa hari.

5. Bahan: 30 buah kuntum bunga melati, 1 gelas air matang. Cara membuat:
Bunga melati direndam 1 malam dalam keadaan tertutup dalam wadah plastik
atau kaca. Airnya diminum setiap pagi selama lima hari berturut-turut.

6. Bahan: 5 helai daun sirih, 3 gelas air. Cara Membuat: Daun sirih yang
telah dicuci bersih direbus dengan air bersih hingga mendidih selama 15
menit. Biarkan rebusan air hingga dingin dalam keadaan tertutup. Gunakan
rebusan air sirih untuk kumur-kumur sebanyak 3 kali sehari. Setiap kali
kumur, gunakan 2 sendok makan. Lakukan hal ini hingga beberapa hari.

7. Bahan: 2 jari kunyit, gula aren secukupnya, 1 gelas air. Cara membuat:
Kunyit dicuci bersih lalu diparut dan diremas dengan air. Setelah itu
tambahkan gula aren, kemudian aduk-aduk hingga rata. Selanjutnya campuran
ini diperas atau disaring. Air perasan diminum sekaligus pada malam hari
menjelang tidur. Lakukan hal ini selama beberapa hari.

8. Bahan: 15 helai daun muda jeruk nipis, tepung beras secukupnya.Cara
membuat: Daun jeruk nipis dicuci bersih lalu dihaluskan. Tambahkan tepung
beras secukupnya pada halusan daun jeruk nipis. Campuran itu diaduk sampai
rata, kemudian bentuklah menyerupai pil, butiran pil tersebut ditelan
sebanyak tiga kali sehari satu butir setelah makan. Lakukan hal ini selama
beberapa hari.

Kolak Ternyata Ga bagus buat Buka Puasa LHo...!

0 komentar

makanan khas yang selalu ada dalam menu berbuka puasa, menurut ahli
nutrisi ternyata bukanlah makanan yang sehat untuk dimakan setelah 14 jam
menahan lapar dan haus. Pada acara bincang-bincang Cara Mudah Mengikuti
Food Combining, di Balai Sidang Jakarta, akhir pekan lalu, ahli nutrisi
Wied Harry Apriadji, mengatakan kolak tidak sehat karena mengandung gula
dan lemak yang terlalu tinggi. Kombinasi keduanya membuat alat pencernaan
secara tiba-tiba bekerja berat, setelah sebelumnya beristirahat seharian.
Lulusan Institut Pertanian Bogor itu menyarankan agar mengikuti teladan
Nabi Mohammmad SAW yang hanya makan kurma dan minum air putih untuk
berbuka. Karena meskipun mengandung gula yang kadarnya cukup tinggi, dan
sama-sama manis seperti kolak, karbohidrat yang dikandung kurma mudah
dicerna.


"Dalam berpuasa yang harus ditekankan adalah nilai spiritualnya. Puasa
akan menjadi percuma kalau kita hanya mengubah jam makan yang harusnya
siang menjadi malam," ujar Wied. Menurut Wied, dalam analisa nutrisi,
orang yang hanya minum air putih selama 40 hari tidak akan sakit dan
meninggal. Kebutuhan nutrisinya juga akan terpenuhi.

"Kan kalau berpuasa kita tidak banyak keinginan sehingga nutrisi tidak
banyak terkuras. Saat berpuasa semuanya akan lebih tenang, nutrisi lebih
dihemat," kata konsultan gizi yang juga redaktur sebuah majalah kesehatan
itu. Wied pernah menerapkan pola makan Food Combining dengan cara
mengonsumsi buah dan sayur secara terpisah, dan porsinya sama dengan
asupan karbohidrat serta protein ke dalam tubuh. Selain itu, protein dan
karbohidrat juga tidak dimakan bersamaan. Cara makan seperti itu dibuat
dengan mempertimbangkan lamanya proses pencernaan dalam tubuh agar nutrisi
zat makanan dapat diserap secara sempurna. Pola makan semacam itu tetap
ia terapkan saat menjalankan puasa. Meskipun porsi makan menjadi lebih
sedikit. Namun, dengan penyerapan yang maksimal, tubuh tetap dapat
menjalankan aktivitas sehari-hari secara normal.

Kalau minum es belum-belum sudah kenyang Rasa lapar dan haus saat puasa
lebih merupakan efek sesaat yang dapat diatur. Dengan kata lain, rasa
lapar dan haus bukanlah tanda mutlak dari kebutuhan tubuh akan makanan.
Kebutuhan energi, untuk bekerja misalnya, bisa dipenuhi dari cadangan
energi pada hati, otot, lemak di bawah kulit, dan lain-lain. Justru
berpuasa merupakan kesempatan memobilisasi timbunan lemak. Puasa juga
mengistirahatkan "mesin pencernaan" selama beberapa jam. Oleh karena itu,
puasa tidak harus menimbulkan gangguan kesehatan, bahkan dalam banyak
kasus justru membuat tubuh lebih sehat. Untuk itu diperlukan pengaturan
berbuka dan makan sahur yang benar. Berbuka dan makan sahur tidaklah
sekadar memasukkan makanan. Selama berpuasa, kadar gula dalam darah lebih
rendah dibandingkan dengan keadaan tidak berpuasa. Padahal, gula merupakan
sumber tenaga yang segera dapat digunakan. Gula inilah yang perlu segera
diperoleh saat berbuka puasa, tetapi jangan berlebihan sebab akan
mengganggu kenikmatan menyantap menu utama.

Berikut saran Dr. H. Anies, MKK, PKK, Dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, dalam memilih menu
sehat saat berbuka dan sahur.

a. Ada kebiasaan salah yang dulakukan sebagian orang, yaitu minum air es
atau es yang dicampur ke dalam minuman sebelum menyantap makanan. Cara ini
sangat merugikan karena es dapat menahan rasa lapar. Akibatnya, hidangan
lain yang lebih bergizi bisa tidak disantap, sehingga mengurangi asupan
nutrisi yang diperlukan. Hindari minum es saat buka puasa.

b. Saat berbuka mulailah dengan minuman manis hangat dan makanan ringan
yang mudah dicerna. Bisa teh manis, sirop, ditemani kurma, pisang goreng,
atau pisang sale. Setelah kadar gula darah berangsur-angsur normal bisa
dilakukan salat magrib.

c. Setengah jam kemudian barulah nikmati menu utama. Makanlah secukupnya.
Dua jam kemudian, setelah salat tarawih, dapat menyantap hidangan yang
masih ada.

d. Makan sahur jangan dianggap sepele. Tidak jarang orang enggan bangun,
padahal makan sahur sangat penting untuk mengimbangi zat gizi yang tidak
diperoleh tubuh selama sehari berpuasa. Makan sahur jangan asal kenyang,
tetapi harus bergizi tinggi. Hidangan sahur harus bisa menjadi cadangan
kalori dan protein, serta membuat lambung tidak cepat hampa makanan.
Dengan demikian, rasa lapar tidak cepat dirasakan. Makanan yang cukup
mengandung protein dan lemak adalah nasi; telur, dendeng, rendang, ikan,
dan tentu saja sayuran. Dengan berbuka dan sahur secara sehat, berbagai
gangguan kesehatan bisa dihindari. Namun, bukan berarti semua orang sakit
boleh berpuasa. Hal itu sangat bengantung pada kondisi pasien dan
penyakitnya.